Nesidiocoris tenuis Reuter
email: sembeldt@yahoo.co.id; dantje.sembel@unsrat.ac.id
http://www.unsrat.ac.id/files/pdf_file/Artikel/Prof.%20Sembel/Pertumbuhan%20Populasi%20Liriomyza%20sativae.pdf
Penelitian untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan populasi hama penggorok daun, Liriomyza sativae dan kepik tomat mirid, Nesidiocoris tenuis pada petak tanpa penyemprotan pestisida dan dengan penyemprotan pestisida pada 5 galur tomat yang berasal dari AVRDC dan 4 varietas tomat yang tersedia di pasaran.Populasi penggorok daun, L. sativae mulai terlihat sejak seminggu sesudah dipindahkan dan mencapai puncak 7-8 minggu kemudian populasihama mulai menurun sampai 12 minggu sesudah tanaman dipindahkan.
Hasil analisis statistika tidak terdapat perbedaan nyata terhadap populasi L. sativae pada petak yang disemprot pestisida untuk semua galur dari AVRDC serta varietas G7- G9 tapi berbeda nyata dengan varietas G10. Juga, tidak terdapat perbedaan yang nyata antara populasi L. sativae untuk galur G1,G2, G4,G7dan G8 tetapi berbeda nyata dengan galur G5, G9 dan G10 pada petak yang tidak disemprot pestisida. Populasi L. sativae terendah pada varietas G10 baik pada petak penyemprotan maupun petak tanpa penyemprotan pestisida.
Populasi N. tenuis berkembang lebih cepat dan mencapai puncak pada minggu ke enam dan ke tujuh serta menurun sampai minggu ke 12 sesudah tanaman tomat dipindahkan.Hasil analisis statistika menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap populasi N. tenuis untuk semua galur dari AVRDC serta varietas G7 dan G8 pada petak tanpa penyemprotan tetapi terdapat perbedaan yang nyata antara semua galur dan varietas G7-G9 dengan varietas G10.
Penelitian ini merupakan bagian dari tesis (MSi) dari salah seorang Staf UPTD BPTPH Sulut, Titov Manoi yang mendapat bantuan dana dari IPMCRSP/Virginia Tech USAID melalui kerjasama Clemson University South Carolina, USA dengan Universitas Sam Ratulangi Manado, menyimpulkan bahwa pertumbuhan populasi hama-hama Liriomyza sativae dan Nesidiocoris tenuis pada galur-galur yang berasal dari AVRDC cenderung lebih tinggi daripada varietas tanaman tomat yang sudah biasa digunakan oleh petani di Sulawesi Utara baik pada petak tanaman tomat yang tidak disemprot maupun yang disemprot dengan pestisida. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara padat populasi hama-hama L. sativae dan N. tenuis pada petak-petak yang disemprot dengan pestisida dan tanpa penyemprotan dengan pestisida. Galur-galur yang berasal dari AVRDC tidak lebih tahan dari varietas-varietas yang sudah tersedia di pasaran di Sulawesi Utara. Varietas G10 (Chung) adalah varietas yang tingkat infestasi L. sativae, N. tenuis dan B. tabaci yang terendah.
Kepik tomat mirid, N. tenuis diindikasikan sebagai OPT baru, karena selama ini belum pernah diidentifikasi ada di pertanaman tomat di Sulut...
Nesidiocoris tenuis
http://www.biocolor-tec.es/en/products/naturalenemies/nesidiocoristenuis-tenuiscolor/nesidiocoristenuis-tenuiscolor.html
ditlinhor@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bacalah....